Translate This Site

Sabtu, 17 Maret 2012

Liburan Sekolah part 2

Jum’at, Sabtu, Minggu, 3-6 Juli 2009, ke Wisma Kompas Gramedia di Puncak, Cipanas. Kali ini aku sengaja mengambil cuti supaya bisa berangkat Jum’at pagi untuk menghindari kemacetan. Pagi itu jalanan memang lancar, sampai di Cipanas Jessy mampir dulu ke peternakan sapi untuk membeli susu sapi. Sayang aku kurang enak badan, jadi ketika siang itu Kakakku Agung dan Sinta, Tata, Ela, Leo dan Oma alias mamiku ingin berenang dan jalan-jalan ke taman bunga aku memilih untuk tidur saja di Villa.

Untung aku membawa raket badminton, ternyata semua senang main badminton, apalagi di tempat ini tersedia lapangan badminton. Sayang raketku hanya 2 jadi kami harus main bergantian. Ternyata olahraga menyenangkan juga, karena kalau tidak olahraga pasti berat badan kami naik terus karena terlalu banyak makan dan tidur saja.

Selama di Cipanas, Jessy sering bolak balik ke peternakan untuk membeli susu sapi. Kami juga boleh main ke peternakan, melihat-lihat sapi perah dan anak sapi. Ibu penjual susu benar-benar hebat, di tempat itu selain ada sapi perah ada juga ayam, bebek dan kolam ikan. Kami langsung bermimpi ingin punya rumah di sana, punya lahan sedikit untuk berkebun dan punya sapi perah.

Udara di puncak benar-benar dingin dan segar, andai di Jakarta udaranya seperti ini. Kami juga berkunjung ke perkebunan strawberi sayang tanamannya sedang di ganti jadi belum ada buah strawberi yang bisa di petik. Tapi kami bisa memetik tomat cerry sebagai gantinya. Anak-anak selalu senang dengan hal baru, mereka lalu sibuk memetik tomat cerry untuk di bawa pulang. Sore hari kami makan sate ayam, seperti biasa Jessy di bantu Eki yang jadi kokinya. Kalau ada Jessy aku tidak takut kelaparan deh, Jessy memang pintar masak.

Minggu pagi kami semua ke Gereja Cipanas untuk mengikuti Misa. Sepertinya banyak orang Jakarta karena mobilnya plat B. Kebutuhan jasmani dan rohani harus seimbang, jadi kami selalu menyempatkan diri untuk berdoa di tengah-tengah suasana liburan. Sayang kami tidak bisa berlama-lama di Puncak, Mamiku sudah ingin pulang ke Jakarta karena takut terkena macet. Aku, Jessy, Leo dan keponakanku Eki pulang belakangan, kami pikir memang jalanan macet jadi tidak perlu buru-buru pulang.

Macet terparah. Ternyata kami terkena macet luar biasa, baru kali ini aku merasakan macet berjam-jam. Kami dari Cipanas jam 12:00 siang dan baru tiba di tempat peristirahatan di Jalan Tol sekitar jam 17:30. Buka Tutup jalan yang biasa di lakukan di Puncak baru di mulai jam 16:30. Tapi karena kami sudah menduga kalau Puncak macet kami berusaha untuk menikmati kemacetan itu.......liburan, macet, sudah biasa kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...